JAKARTA - Kebudayaan di negeri ini memang sangat kaya dan beranekaragam. Namun, semua itu akan tergerus jika tidak ada masyarakat yang menjaganya. Atas dasar semangat tersebut, NAM Watches, produsen jam tangan premium karya anak bangsa kembali mengeluarkan koleksi terbarunya. NAM pertama kali meluncurkan produknya pada tahun 2015 setelah berhasil menggalang dana sebesar $15.000 di platform crowdfunding, Kickstarter. Saat itu, NAM mengenalkan dua model sekaligus, Toba dan Krakatoa. Seiring minat pembeli yang terus meningkat, NAM kemudian meluncurkan Mahameru, jam mekanikal pertama oleh brand lokal, dan Losari Limited Edition, yang terinspirasi dari pantai Losari di Makassar.
Empat model tersebut semuanya memiliki motif batik yang berbeda-beda di case bagian belakang. Managing Director sekaligus salah satu founder NAM, Akbari J. Faisal menjelaskan filosofi pemakaian motif batik, “Dari awal proses konsepsi memang kami ingin ada motif batik sebagai salah satu bentuk penghormatan kami terhadap batik sebagai salah satu kebudayaan Indonesia dan juga ingin mengenalkan batik ke luar Indonesia.”
Mandala
Mandala merupakan jam tangan pilot dengan quartz movement yang memiliki motif Batik Megamendung pada case bagian belakang. Ilustrasi berbentuk awan pada motif batik ini merupakan simbol dari langit yang indah dan tidak memiliki batas, pemandangan yang tidak asing untuk pilot.
Akbari mengatakan, “Mandala ini terinspirasi dari desain timeless dari jam tangan pilot yang kami berikan sentuhan modern sehingga sangat cocok untuk dipadukan dengan casual style dan smart casual.”
Jam tangan dengan diameter 42mm ini juga memiliki fungsi tanggal pada pukul 3. Terdapat juga fitur ketahanan air hingga kedalaman 100 meter (10ATM). Seri ini menawarkan dua warna, yaitu dial hitam dengan tali hitam dan dial putih dengan tali cokelat. Dengan desain yang sleek dan minimalis, jam tangan pilot ini terlihat lebih kasual untuk pemakaian sehari-hari.
NAMxBuryamcer
NAMxBuryamcer merupakan produk kolaborasi antara NAM dan Den Dimas, penggiat dan vlogger motor yang dikenal dengan nama Bubur Ayam Racer di Instagram. Akbari menjelaskan alasan di balik kolaborasinya dengan Den Dimas, “Sebagai orang yang sehari-hari beraktivitas menggunakan sepeda motor, saya ingin menciptakan jam tangan yang sesuai dengan konsep sepeda motor yang sporty dan fungsional, makanya saya terinspirasi untuk berkolaborasi dengan Den Dimas untuk membuat jam tangan yang cocok dengan konsep ini.”
Leave a comment